Lux ex tenebris. Cahaya dari kegelapan.
Nox, malam, selalu menimbun kejutan-kejutan yang tak terduga. Bintang
dan bulan adalah harta karun di antaranya. Atau juga rindu, entah yang
tersampaikan barangkali juga yang turut membisu beserta bisik angin malam yang
mulai sayu.
Noxtris, sebuah nama yang
terpikir untuk memulai lembar baru, sebab dalam hijriyah malam dinyatakan
sebagai tanda memasuki hari yang baru. Pun, begitu juga dengan yang ini. Blog
ini akan menjadi malam. Sebuah perayaan untuk terlepas dari masa lalu yang
buram. Akan ada pemikiran-pemikiran, pengalaman demi pengalaman, serta khayalan
lepas yang akan menjelma ke dalam kata per kata, kalimat-kalimat yang sedikit
rancu, dan kisah yang penuh tanda tanya. Intinya, blog ini akan saya isi dengan
tulisan-tulisan saya sendiri, kutipan buku saya, dan tulisan orang lain yang
patut dibagi.
Apapun yang hadir pada malam ini adalah sebuah cahaya yang
muncul dari hati yang terdalam. Bagian yang lebih banyak menyimpan rahasia dan
sisi gelap yang enggan muncul ke permukaan. Segala hal yang menjadikan apa-apa
yang perlu diterangi, ditunjuki, dan dibimbing dengan hati-hati. Setiap kata
dan kalimatnya adalah sebuah cermin introspeksi diri.
Selamat datang, malam. Selamat
datang pendatang. Selamat tinggal aku yang di sana.
Tetaplah berjalan di bawah sinar
rembulan.
Selamat malam untukmu,
Muhammad Adha Trisna Sampurno.
No comments:
Post a Comment